KONTEN DILINDUNGI HAK CIPTA. DILARANG KERAS MENJIPLAK, MENGEDIT DAN MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH HALAMAN SITUS INI TANPA IJIN.

Cari Artikel

REVIEW J-MOVIE: ORANGE

Drama remaja dengan kisah cinta menghanyutkan memang seru diangkat ke layar kaca. Di akhir tahun 2015 giliran manga remaja populer terbitan Shueisha berjudul Orange yang dibuatkan live actionnya. Manga yang ditulis oleh Ichigo Takano itu mulanya dibuat berseri di majalah bulanan Bessatsu Margaret dan Monthly Action sejak April 2012. Sedangkan versi live actionnya dirilis tanggal 12 Desember 2015 dan disutradarai oleh Kojiro Hashimoto. Sebelumnya Hashimoto juga sukses menggarap live action Kimi ni Todoke (2010) dan Saru the Lock Movie (2010).

Takamiya Naho adalah gadis pelajar SMU yang mengalami kejadian tidak biasa. Suatu hari Takamiya mendapat kiriman surat dari seseorang yang mengaku dirinya dari masa depan. Mulanya Takamiya tidak mau percaya begitu saja dan mengabaikan isi surat itu. Akan tetapi surat itu bisa menguraikan dengan jelas kejadian yang akan dialami Takamiya di hari itu. Menurut surat itu Takamiya akan bertemu dan menyukai seorang murid pindahan dari Tokyo bernama Naruse Kakeru. Dalam surat itu Takamiya di masa depan berulang kali menyatakan penyesalannya karena tidak mampu menjaga Naruse. Dia meminta dirinya di masa lalu untuk mengambil keputusan tepat menyangkut Naruse. Ini karena sepuluh tahun kemudian Naruse sudah tidak lagi bersama dengannya.


Bagaimana itu bisa terjadi? Di kejadian aslinya, setelah pulang sekolah Naruse diminta langsung ke rumah oleh ibunya karena sang ibu meminta diantar ke dokter. Tetapi Naruse mengabaikan nasihat itu dan lebih memilih pergi bersama Takamiya dan teman-temannya. Ketika pulang ke rumah Naruse mendapati ibunya sudah meninggal akibat bunuh diri. Menyesal dan menyalahkan diri sendiri, Naruse lantas juga ikut bunuh diri. Teman-temannya banyak yang mengira kematian Naruse adalah kecelakaan. Inilah yang ingin dirubah oleh Takamiya di masa depan. Dia berharap agar dirinya di masa lalu bisa memperbaiki kesalahannya.

Sebuah film romance biasanya tidak akan seru tanpa dibumbui cinta segitiga. Nah begitu pula dengan film Orange ini. Diantara teman sekolah Takamiya ada Suwa Hiroto yang menyukainya. Suwa adalah tipikal remaja yang berpikiran dewasa. Dia selalu ada untuk Takamiya dan menolongnya ketika orang yang disukainya mendapat kesulitan. Setelah kematian Naruse di masa depan, Suwa menikah dengan Takamiya dan mereka mempunyai seorang anak. Suwa sadar jika dia bukanlah orang yang diinginkan oleh Takamiya. Melihat Takamiya yang selalu bersedih, Suwa mengirimkan surat untuk dirinya di masa lalu. Dalam surat itu Suwa meminta agar dirinya di masa lalu tetap membahagiakan Takamiya walaupun bukan kelak dia tidak bersamanya.


Alur cerita dalam Orange sebetulnya tidak istimewa. Cerita tokoh yang menyesal lantas berusaha memperbaiki masa lalu dengan manipulasi waktu juga bukan barang baru. Sebut saja Suteki na Sen TAXI, misalnya. Tapi di Jepang manga besutan Ichigo Takano itu ratingnya cukup tinggi. Dengan hanya 22 chapter yang dibagi dalam 5 volume, manga itu baru berakhir pertengahan Agustus 2015 lalu. Sedangkan versi live actionnya mulai digarap dua minggu setelah manganya berakhir. Ini terbilang sangat cepat untuk sebuah film adaptasi. Penggemar sebelumnya dibuat khawatir jika serial manga-nya tidak akan rampung. Ini karena Ichigo Takano sempat menyatakan berhenti dari pekerjaannya sebagai mangaka sebelum chapter terakhir ditulis. Tapi untunglah Takano bersedia menyelesaikan endingnya dan penggemarpun bernapas lega.

Ide dunia paralel yang dipadu dengan kisah romantis memang menarik untuk disimak. Secara keseluruhan, film berdurasi 139 menit ini cukup mengharukan dan menghibur. Apalagi akting Tao Tsuchiya sebagai Takamiya dan Kento Yamazaki sebagai Naruse Kakeru juga klop. Selamat menonton.(Indoshotokan)