KONTEN DILINDUNGI HAK CIPTA. DILARANG KERAS MENJIPLAK, MENGEDIT DAN MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH HALAMAN SITUS INI TANPA IJIN.

Cari Artikel

LEDAKAN KUNGFU BA JI (3 - FINAL)

Beberapa waktu setelah kejadian itu Li Shu Wen bersama muridnya yang bernama Liu Yun Qiao (dalam manga Kenji disebut Liu Gekkyu) berkunjung ke Shan Dong. Keluarga Shu Wen masih mempunyai koneksi dengan beberapa pejabat militer di Cina utara. Saat itu selain ingin mengunjungi temannya, Shu Wen ingin menguji kemampuan Liu Yun Qiao dalam pertarungan.

Selama itu mereka berdiam di rumah Jenderal Zhang Xiang Wu yang juga murid Shu Wen sekaligus gubernur propinsi Shan Dong. Saat itu beredar kisah bahwa Shu Wen mampu memakan ayam berikut tulangnya. Yang lebih menakjubkan adalah Shu Wen sanggup mengangkat batu-batuan kemudian menghancurkannya dengan jalan mengunyah di mulut dan lalu dimuntahkannya lagi.

Liu Yun Qiao (1909-1992) sebagai murid terakhirnya menjelaskan bahwa teknik Shu Wen terlalu tinggi hingga tidak ada orang yang mau berlatih bersamanya. Namun di sisi lain Shu Wen ingin menyalurkan energinya yang sangat besar. Bahkan karena ditinggal Yun Qiao saat menjalani pelatihan militer, Shu Wen menjadi mudah marah dan mengusir rasa sepinya dengan berlatih seorang diri. Saat itu kota Huang mempunyai kebanggaan karena mempunyai dua pohon beringin yang sangat besar dan bagus. Namun akibat dipukul sekuat-kuatnya oleh Shu Wen, pohon besar itu rontok daunnya dan lalu mati.

Sepanjang hidupnya Shu Wen telah bertarung dengan banyak pendekar. Kebanyakan lawannya pasti tewas atau jika hidup tentu cedera parah. Meski setelah menjadi guru Liu Yun Qiao dirinya jarang bertarung lagi, namun musuhnya sudah tersebar dimana-mana. Shu Wen sebenarnya bukanlah orang jahat, namun baginya tewasnya lawan dalam pertarungan hanyalah resiko, hingga tidak perlu dirisaukan. Akibatnya banyak keluarga dari pendekar yang telah dibunuhnya lalu menyimpan dendam dan kebencian padanya. Namun karena tidak mampu mengalahkan Shu Wen yang tangguh, mereka mencari jalan lain untuk membunuhnya.

Shu Wen sadar banyak orang yang menginginkan kematiannya. Karena itulah setiap saat dirinya merasa tidak tenang karena takut ada orang yang akan membunuhnya. Setiap hari tidak banyak orang yang berada di dekatnya. Jika ada, Shu Wen akan memukulnya meski di depan orang banyak. Setiap hari Shu Wen hanya makan di tempat muridnya yang bisa dipercaya. Saat berjalan di keramaian, seringkali Shu Wen tiba-tiba merubah arah langkahnya hingga muridnya kebingungan. Bahkan masuk ke rumahnya sendiripun Shu Wen harus menyelinap masuk lewat jendela seperti pencuri.

Tahun 1937 dalam suatu perjalanan kembali ke kampung halamannya, di sebuah penginapan di Tan Fang akhirnya Shu Wen mati setelah diberi racun. Apa yang terjadi pada Li Shu Wen seakan mengingatkan pada ungkapan lama bela diri Cina, bahwa;

“Orang yang memegang pedang (ilmu bela diri) juga harus memegang gagangnya (hati dan rasa kemanusiaan), karena jika tidak, pedang itu akan melukai diri sendiri.”

Sepanjang hidupnya Li Shu Wen mempunyai banyak murid yang juga menjadi pendekar tangguh. Perbedaan terbesar Ba Ji milik Shu Wen dengan yang lain adalah pada metode latihannya yang menekankan pada teknik dasar. Ada satu kisah dimana Li Shu Wen tidak memberikan teknik apapun pada muridnya dalam waktu hampir setengah tahun kecuali satu sikap kuda-kuda. Hal ini agaknya dipengaruhi masa Shu Wen yang berhasil menjadi pendekar tangguh dengan hanya melatih gerakan dasar berulang-ulang.

Sederhana dan mematikan, namun tetap elegan menjadi karakter kungfu Ba Ji. Teknik dilancarkan dalam arah yang linear namun solid ke arah tiga bagian vital manusia yaitu atas, tengah dan bawah (disebut San Pan Lian Ji). Dibanding kungfu lain, Ba Ji minim gerak tipu, sehingga serangan akan bersifat frontal. Selain itu serangan yang dilancarkan umumnya lebih efektif pada jarak dekat. Hal ini sebenarnya berhubungan dengan tujuan kungfu ini memang untuk pertarungan yang berusaha merobohkan lawan dengan cepat.

Kungfu Ba Ji terkenal karena gerakan menghentak tanah yang keras yang dipadukan dengan kekuatan bahu dan pinggul. Ketiga komponen ini adalah cara untuk menghasilkan tenaga atau disebut “jin”. Khusus untuk gerakan menghentak itu diperlukan latihan intensif dan kehati-hatian agar tidak menimbukan cedera. Setelah itu jika seseorang mampu menggunakan ketiga teknik itu dengan “qi” (baca: chi) maka tenaga peledak luar biasa yang disebut “fajin” akan mampu membuat kerusakan besar meski dengan serangan sederhana sekalipun. “Qi” atau yang dalam bahasa Jepang disebut “ki”, adalah tenaga internal yang dihasilkan tubuh dengan mengkoordinasikan pernapasan, konsentrasi dan semangat yang bertujuan menambah daya perusak suatu teknik.

Virtua Fighter 4 Evolution 
 
Di Jepang sendiri kungfu Ba Ji sangat populer karena gerakannya yang efektif hingga banyak peminatnya. Namun ketenaran kungfu Ba Ji tidak hanya berhenti sampai di manga Kenji saja. SEGA sebagai developer game yang inovatif mentranslasikan semangat kungfu Ba Ji dalam game mereka yang berjudul Virtua Fighter. Game yang dirilis pertama kali tahun 1992 ini menjadi pioner genre fighting 3D yang realistis karena tidak ada teknik bola api seperti dalam game semacam Dragon Ball Z atau Street Fighter. Semua karakter dalam game itu menggunakan bela diri realistis yang diadaptasi dari versi aslinya.

Virtua Fighter yang berarti Pendekar Sejati mengisahkan seorang pemuda Jepang bernama Akira Yuki yang belajar kungfu Ba Ji (Hakkyokuken) dari kakeknya. Akira berpetualang untuk mencari 7 bintang (baca: 7 pendekar tanggguh) untuk menjadi pendekar sejati. Teknik Ba Ji milik Akira kebanyakan sama dalam manga Kenji. Selain Akira, semua karakter dalam game itu juga mempunyai background cerita yang kuat. Game itu menjadi sangat populer hingga banyak developer game lain yang membuat genre sejenis.

Kelebihan Virtua Fighter adalah storyline dipadu dengan gameplay yang kuat, sehingga pemainnya tidak bisa hanya asal pukul dan tendang untuk menang. Hingga artikel ini ditulis (2009) sekuel Virtua Fighter telah masuk seri kelima untuk konsol Playstation 3 dan XBOX 360. Bagi penggemar game fighting tentu wajib memainkannya.


Sebagai kungfu yang terus berkembang selama lebih dari 300 tahun lamanya, Ba Ji telah meraih reputasi tinggi di Cina. Saat ini selain di kota Cang sebagai asalnya, kungfu Ba Ji juga ada di sebelah timur laut Cina dengan mayoritas gaya dari Huo Dian Ge (juga murid Li Shu Wen), sebelah barat laut Cina yang berkembang gaya dari Mang Fe Tu, dan di Taiwan adalah Liu Yun Qiao. Setelah Cina membuka perdagangan untuk negara lain, kung fu Ba Ji mulai menyebar ke Jepang, Korea dan Amerika Serikat. Meski mempunyai banyak cabang, pada pokoknya perbedaan antar kung fu Ba Ji adalah pada metode latihannya.

Sebagai salah satu aliran kungfu lama, saat ini telah banyak kungfu lain yang mengadaptasi teknik Ba Ji yang cepat, frontal dan kuat. Ada pula yang mencampurnya dengan teknik Shao Lin hingga muncul aliran kungfu baru. Tentu saja makin memperkaya ragam bela diri Cina, namun kedahsyatan kungfu Ba Ji yang orisinil tetap melegenda. (Indoshotokan)