Sebagai salah satu legenda hidup karate era moderen, nama Hirokazu Kanazawa telah diakui perannya dengan melebarkan sayap Shotokan diluar Jepang. Lewat organisasi yang didirikannya yaitu SKIF (Shotokan Karate International Federation), Kanazawa sukses membuat nama Shotokan berkibar di daratan Eropa, Amerika, Asia dan beberapa negara timur tengah. Kepopuleran SKIF bahkan bisa disandingkan dengan JKA yang sudah lebih dulu berdiri. Kini SKIF telah memiliki puluhan organisasi yang berafiliasi dibawahnya berikut jutaan anggota yang terus bertambah tiap tahunnya.
Sukses itu juga tidak lepas dari Kanazawa yang terus melakukan promosi dengan berbagai coaching clinic (seminar dan pelatihan) serta eksibisi yang terus dilakukannya diluar negeri. Nama Kanazawa sebagai salah satu praktisi karate paling berpotensi agaknya juga mempengaruhi popularitas SKIF. Tidak berlebihan, karena sejak dulu hingga sekarang Kanazawa telah diakui mempunyai kecerdasan yang berbeda dengan rekannya sesama instruktur JKA. Meski sudah tidak muda lagi, Kanazawa masih saja antusias dan inovatif dengan karate. Bahkan Kanazawa sekarang telah membuat gerakan kata baru diluar 26 kata Shotokan klasik.
Niju Hachi Ho adalah salah satu kata baru yang diperkenalkan Kanazawa dalam SKIF. Meski demikian, kabarnya Kanazawa sudah pernah memperlihatkan kata ini sekitar tahun 1996 silam saat berkunjung ke Italia. Namun ketika itu Kanazawa tidak mengajarkannya karena hanya bersifat eksibisi saja. Nama Niju Hachi Ho terdengar familiar? Tentu saja, karena mirip dengan kata Shotokan lainnya yaitu Niju Shi Ho.
Secara garis besar keduanya ternyata sangat berbeda. Meski begitu beberapa gerakan Niju Shi Ho juga ada pada Niju Hachi Ho. Salah satunya adalah mawashi uke (tangkisan melingkar) dipadu dua pukulan yang sama persis dengan Niju Shi Ho. Saat ini Niju Hachi Ho sangat populer dikalangan anggota SKIF yang senior. Bahkan kata ini telah diakui dan digunakan SKIF sebagai salah satu kata yang dipertandingkan.
Jika Niju Shi Ho berarti 24 langkah, maka Niju Hachi Ho berarti 28 langkah (Shi = 4, Hachi = 8). Meski menyandang nama “28”, gerakan kata ini tampil lebih panjang dan berat. Di salah satu newsletter terbitan SKIF disebutkan bahwa Niju Hachi Ho dikembangkan dari teknik Cina Bangau Putih yang juga populer di Okinawa. Selanjutnya dijelaskan juga bentuk yang dilatih dalam SKIF sedikit berbeda dengan versi Shito-ryu yang bernama Nipaipo.
Sayangnya dalam newsletter itu tidak dijelaskan hubungan antara Nipaipo dan Niju Hachi Ho. Hal menarik lainnya, beberapa teknik Niju Hachi Ho juga mirip dengan kata Hakkaku. Kata yang terinspirasi langsung dari gaya burung bangau ini memang sangat jarang terdengar. Konon Kenwa Mabuni (Shito-ryu) mempelajarinya dari orang Cina bernama Go Kenki.
Tidak diragukan lagi dalam Niju Hachi Ho mayoritas tekniknya bukan berasal dari Shotokan. Anda akan menemukan gerakan dari kata Nipaipo dan Kururunfa milik Shito-ryu. Selain itu kuda-kuda mirip pegulat sumo (shiko dachi) yang banyak diaplikasikan kata Seienchin juga tampil disini. Sekedar informasi, bahwa dalam SKIF ternyata juga mengerjakan kata Seienchin dan Seipai diluar kata Shotokan yang standar. Informasi ini cukup mengejutkan memang, namun melihat gaya Kanazawa yang suka keluar masuk dojo karate aliran lain, hal ini dapat dimaklumi. Hal itu terungkap dari wawancara yang dilakukan dengannya. Dari situ Kanazawa tampaknya mengadopsi beberapa kata aliran lain dan disesuaikan dalam organisasinya.
Mungkin sebagian dari Anda telah mengetahui bahwa Kanazawa juga sudah lama mempelajari Tai Chi. Dalam beberapa tulisan di buku dan wawancara dengannya, Kanazawa menjelaskan betapa banyak manfaat Tai Chi yang diperolehnya (terutama teknik pernapasan). Hal inilah yang kemudian diimplementasikan Kanazawa dalam Niju Hachi Ho. Gerakan tangan yang lembut dipadu dengan pernapasan akan sangat kentara di tengah-tengah kata ini. Meski terbilang unik atau aneh, bentuk gerakan seperti ini sebetulnya bukanlah hal baru. Kita ambil contoh kata Unsu Shotokan, jika Anda cukup jeli sebenarnya ada teknik “lembut” mirip Tai Chi yang ditampilkan perguruan karate yang berafiliasi dengan SKIF.
SKIF menggolongkan Niju Hachi Ho benar-benar sebagai kata tingkat lanjut. Sebab dari tekniknya kata ini bervariasi baik kuda-kuda, perputaran tubuh, teknik bertahan dan menyerang balik ke sasaran yang berbeda. Dari segi resikonya, SKIF menyatakan Niju Hachi Ho sangat berbahaya digunakan untuk pertarungan sebenarnya. Bahkan SKIF menjelaskan kata ini sudah cukup berbahaya walau hanya digunakan dalam latihan aplikasi (bunkai). Argumen itu sebenarnya kurang tepat, karena jika dipikirkan semua kata tingkat lanjut (bukan hanya Shotokan) mayoritas memuat teknik yang berbahaya jika dipelajari pemula.
Tahun 2005 Kanazawa dan Rising Sun Productions meluncurkan sebuah DVD karate. Salah satunya berjudul “Mastering Karate”, dimana dalam video itu Kanazawa melibatkan anaknya yaitu Nobuaki Kanazawa dan beberapa instruktur senior SKIF lainnya memperagakan kihon dan kumite. Selain itu gerakan kata dari SKIF termasuk Niju Hachi Ho juga ditampilkan oleh Hirokazu Kanazawa berikut aplikasinya.
Walaupun banyak yang antusias dengan dirilisnya DVD itu, namun ada juga yang mengkritiknya. Salah satunya adalah harga yang dinilai terlalu mahal untuk sebuah DVD karate dengan isi yang tidak lebih dari sebuah upgrade yaitu kata Niju Hachi Ho. Namun bagi mereka yang mengidolakan Kanazawa (mungkin Anda juga) mempelajari kata yang diciptakan oleh sang maestro ini sebetulnya bukanlah hal buruk. Namun karena Niju Hachi Ho tidak dapat digunakan dalam turnamen resmi WKF, tentu sudah menjadi alasan cukup untuk tidak mempelajarinya. (Indoshotokan)
Mungkin sebagian dari Anda telah mengetahui bahwa Kanazawa juga sudah lama mempelajari Tai Chi. Dalam beberapa tulisan di buku dan wawancara dengannya, Kanazawa menjelaskan betapa banyak manfaat Tai Chi yang diperolehnya (terutama teknik pernapasan). Hal inilah yang kemudian diimplementasikan Kanazawa dalam Niju Hachi Ho. Gerakan tangan yang lembut dipadu dengan pernapasan akan sangat kentara di tengah-tengah kata ini. Meski terbilang unik atau aneh, bentuk gerakan seperti ini sebetulnya bukanlah hal baru. Kita ambil contoh kata Unsu Shotokan, jika Anda cukup jeli sebenarnya ada teknik “lembut” mirip Tai Chi yang ditampilkan perguruan karate yang berafiliasi dengan SKIF.
SKIF menggolongkan Niju Hachi Ho benar-benar sebagai kata tingkat lanjut. Sebab dari tekniknya kata ini bervariasi baik kuda-kuda, perputaran tubuh, teknik bertahan dan menyerang balik ke sasaran yang berbeda. Dari segi resikonya, SKIF menyatakan Niju Hachi Ho sangat berbahaya digunakan untuk pertarungan sebenarnya. Bahkan SKIF menjelaskan kata ini sudah cukup berbahaya walau hanya digunakan dalam latihan aplikasi (bunkai). Argumen itu sebenarnya kurang tepat, karena jika dipikirkan semua kata tingkat lanjut (bukan hanya Shotokan) mayoritas memuat teknik yang berbahaya jika dipelajari pemula.
Tahun 2005 Kanazawa dan Rising Sun Productions meluncurkan sebuah DVD karate. Salah satunya berjudul “Mastering Karate”, dimana dalam video itu Kanazawa melibatkan anaknya yaitu Nobuaki Kanazawa dan beberapa instruktur senior SKIF lainnya memperagakan kihon dan kumite. Selain itu gerakan kata dari SKIF termasuk Niju Hachi Ho juga ditampilkan oleh Hirokazu Kanazawa berikut aplikasinya.
Walaupun banyak yang antusias dengan dirilisnya DVD itu, namun ada juga yang mengkritiknya. Salah satunya adalah harga yang dinilai terlalu mahal untuk sebuah DVD karate dengan isi yang tidak lebih dari sebuah upgrade yaitu kata Niju Hachi Ho. Namun bagi mereka yang mengidolakan Kanazawa (mungkin Anda juga) mempelajari kata yang diciptakan oleh sang maestro ini sebetulnya bukanlah hal buruk. Namun karena Niju Hachi Ho tidak dapat digunakan dalam turnamen resmi WKF, tentu sudah menjadi alasan cukup untuk tidak mempelajarinya. (Indoshotokan)