KONTEN DILINDUNGI HAK CIPTA. DILARANG KERAS MENJIPLAK, MENGEDIT DAN MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH HALAMAN SITUS INI TANPA IJIN.

Cari Artikel

SELALU AWALI DENGAN PINGGUL

Banyak orang bertanya padaku mengapa dalam setiap teknik karate aku selalu menekankan perputaran pinggul yang sesuai. Ini karena gerakan yang baik selalu dimulai dari pinggul. Dulu di Jepang ketika aku masih berusia tiga belas tahun aku cukup beruntung mendapatkan pelajaran ini langsung dari guru kendo di sekolah menengah pertamaku.

Ketika aku masih duduk di bangku sekolah, semua murid wajib mengikuti kendo. Aku tidak menyukainya. Hal itu sangat membosankan! Kami harus memegang pedang bambu ringan bernama shinai dan selama bertahun-tahun naik turun lantai sambil menebas angin. Tentu saja, karena sangat bersemangat kami biasanya saling memukul satu sama lain sampai sang guru menyingkirkan pedang-pedang itu.

Beberapa tahun kemudian, guru kendo kami membawa kami keluar sehari untuk sebuah demonstrasi. Dia menyuruh kami semua duduk dan kemudian dia mencabut sebilah pedang sungguhan! Dia berdiri di depan sebuah pohon bambu, dan sangat tenang serta rileks ketika mengangkat pedangnya. Tiba-tiba pedang itu berdesing di udara dan memotong pohon bambu menjadi dua bagian. Benar-benar menakjubkan!

Tidak perlu dikatakan lagi, aku begitu bersemangat ketika menyaksikannya. Malamnya, ketika kedua orang tuaku sudah tidur aku mengendap-endap ke ruang kerja ayahku dan meminjam pedangnya, sehingga dengan begitu aku bisa memotong sebuah pohon mirip seperti guruku. Aku pergi ke hutan, mengambil sikap kuda-kuda dan menebas udara. Pedang itu menghantam batang pohon dan memantul kembali dengan tidak meninggalkan kerusakan apapun di pohon itu! Aku berpikir tidak cukup keras mengayun, sehingga kali ini aku mengayun sangat keras. Dan sekali lagi, pedang itu memantul dari pohon, hanya saja kali ini lebih keras.

Keesokan harinya aku menemui guru kendoku dan bertanya, “Maaf pak, tapi kemarin malam aku meminjam pedang ayahku dan mencoba menebas pohon bambu, tapi hal itu tidak berhasil. Apakah yang aku lakukan keliru?” Guruku mengangkat alisnya tinggi-tinggi dan berkata, “Kau meminjam pedang, apakah ayahmu tidak keberatan?” Aku menjawab, “Oh tidak. Tidak apa-apa. Sungguh.” Guruku berkata lagi, “Lain kali pertama-tama kau harus rileks, ambil napas dalam-dalam dan kemudian gunakan pinggul dan perut bagian bawah untuk menebas.” Aku merasa bingung dan bertanya, “Bagaimana caraku menggunakan pinggul?” Dia menjawab, “Cobalah, dan kau akan mengerti.”

Malam itu aku mengambil pedang dan kembali lagi ke hutan. Aku berdiri di depan sebuah pohon, rileks dan mencoba membayangkan menggunakan pinggul dan perut. Kututup mataku, mengangkat pedang dan kemudian wussh! Kubuka mataku dan pohon itu sudah terpotong dengan sempurna. Caraku berhasil! Belakangan kami belajar dari penelitian Master Nakayama bahwa pinggul dan perut bagian bawah (yang kami sebut seika tanden) jika bekerja bersama-sama akan memungkinkan tubuh menghasilkan kekuatan yang luar biasa. Hal itu sama dengan golf, baseball, tinju, dan lain-lain.

Adalah penting jika otot-otot di kedua bagian tubuh tersebut terhubung dan bekerja bersama-sama. Jika kau berhasil melakukannya, bagian lain dari tubuhmu akan menjadi sangat rileks dan gerakanmu lebih cepat dan kuat. Sekarang kau tahu mengapa dalam karate aku sangat menekankan penggunaan pinggul. (Indoshotokan)      

Artikel ini diterjemahkan dari tulisan Teruyuki Okazaki yang berjudul “Always Start with the Hips” yang diambil dari ISKF Newsletter. Editing dan alih bahasa oleh Bachtiar Effendi.