Sahabat Indoshotokan, bela diri apapun di dunia ini (terutama dari timur dan termasuk karate) adalah lebih dari sekedar jalan untuk mengalahkan lawan. Para ahli bela diri jaman dulu sering memberikan nasihat untuk murid-muridnya sebagai petunjuk berlatih atau motivasi hidup. Ini dilakukan karena mereka sadar jika karate butuh waktu lama untuk mempelajari, lewat latihan yang sangat berat, namun praktisinya dilarang menggunakannya begitu mudah. Sebenarnya ada banyak sekali nasihat dari para master karate yang diucapkan atau ditulis dalam buku. Pada kesempatan kali ini Indoshotokan akan berbagi sedikit dari motivasi yang terbaik, semoga bisa menginspirasi.
- “Tujuan sebenarnya dari karate-do bukan terletak pada mengalahkan lawan atau kemenangan, namun lebih pada kesempurnaan karakter praktisinya.” – Gichin Funakoshi, Pendiri Shotokan
- “Karate bisa diumpamakan sebagai sebuah konflik dalam dirimu sendiri. Atau sebuah perjalanan hidup yang panjang yang hanya bisa dimenangkan lewat disiplin diri, latihan keras dan upaya kreatifmu sendiri.” – Shoshin Nagamine, Pendiri Matsubayashi-ryu
- “Ada saatnya seseorang berada di puncak, namun ada kalanya di titik terburuk dalam hidupnya. Namun kedua hal itu diperlukan agar hidup seseorang bisa lebih seimbang, agar seseorang bisa menjaga kepribadiannya.” – Hirokazu Kanazawa, Pendiri SKIF
- “Karate berusaha membentuk karakter, memperbaiki tingkah laku dan mendorong orang kepada sopan santun. Namun demikian, karate tidak menjamin setiap orang pasti berhasil melakukannya.” – Yasutsune Itosu, Legenda Shuri-te
- “Tidak ada hal yang mengotori dunia ini selain seni bela diri yang tidak bisa digunakan untuk membela diri.” – Choki Motobu, Pendiri Motobu-ryu Kempo
- “Jangan berpikir hanya karena gerakan sebuah kata dimulai dari kiri, maka lawanmu akan selalu di sebelah kiri.” – Kenwa Mabuni, Pendiri Shito-ryu
- “Bertarung selalu menjadi pilihan akhir dari setiap persoalan.” – Chojun Miyagi, Pendiri Goju-ryu
- “Sebuah tinju harus tetap tersembunyi layaknya harta karun dibalik lengan pakaian. Tinju tidak boleh digunakan tanpa pandang bulu.” – Chotoku Kyan, Pendiri Shorin-ryu
- “Sekarang ini beberapa orang dari karate memakai nama yang terdengar aneh dan lucu untuk aliran karate mereka. Orang-orang karate seperti ini sebenarnya tidak punya pengetahuan dan paham tentang karate ortodok, atau dia tidak punya rasa percaya diri sebagai orang karate. Mereka memakai nama yang terdengar lucu untuk aliran karatenya sebagai pengingkaran karena gagal melakukan teknik yang sangat sulit atau teknik lain yang tidak sempurna. Tidak ada aliran apapun dalam karate. Karate membentuk seseorang menjadi satu-satunya obyek untuk bertahan dan menyerang. Dan melalui ini karate mengajarkan konsep dasar perlindungan diri.” – Kanken Toyama. Pendiri Shudokan
- “Pikirkan bahwa kedua tangan dan kakimu layaknya pedang yang tajam.” – Yasutsune Azato. Shorei-ryu
- “Kau boleh saja berlatih dalam waktu yang lama. Tapi jika kau hanya menggerakkan tangan, kaki dan melompat layaknya boneka, maka berlatih karate tak ubahnya seperti belajar menari. Kau tidak akan mencapai inti dari permasalahannya; kau akan gagal memahami intisari dari karate.” – Gichin Funakoshi. Pendiri Shotokan
- “Seseorang tidak perlu meninggalkan dojo untuk menemukan apa yang dicarinya.” – Sakugawa Akata. Legenda karate Okinawa
- “Orang yang benar-benar telah menguasai karate tidak akan berbuat kasar. Dia menempatkan kedamaian sebagai hal yang paling utama. – Shimabukuro Eizo. Pendiri Shobayashi-ryu
- “Karate adalah belajar seumur hidup.” – Kenwa Mabuni. Pendiri Shito-ryu
- “Karate tidak mengenal serangan lebih dulu.” – Yasutsune Itosu. Legenda Shuri-te