Metal Gear Rising: Revengeance menjadi debut Platinum Games dalam game-game buatan Kojima Productions. Bagi yang belum tahu, Platinum Games adalah developer asal Osaka yang sebelumnya sukses dengan game Bayonetta, Vanquish dan MadWorld. Platinum Games terkenal dengan game bergaya stylish, storyline yang dalam dan model action yang gila-gilaan. Begitu juga dengan Metal Gear Rising dimana pemain disuguhi game bergaya hack and slash dengan efek grafis yang sangat keren. Saat ini tersedia di empat konsol; Playstation 3, Xbox 360, (keduanya dirilis 2013) Windows dan Mac (keduanya dirilis 2014). Metal Gear Rising adalah spin-off dari franchise-nya, dan alur cerita tidak berhubungan dengan seri utamanya, meskipun banyak gamer yang menganggapnya demikian.
Di tahun 2018 atau empat tahun setelah even dalam Metal Gear Solid 4, negara-negara di dunia berusaha bangkit dari dampak perang ekonomi global. The Patriot, organisasi rahasia yang mengendalikan perang dari balik layar akhirnya dihancurkan. Akibatnya munculah banyak organisasi militer pribadi yang menggunakan teknologi nanomachine milik The Patriot. Teknologi nanomachine dapat memaksimalkan potensi seorang prajurit. Di tangan organisasi militer itu nanomachine dikembangkan menjadi teknologi cyborg untuk menghasilkan prajurit tangguh. Raiden yang sebelumnya bekerja sama dengan Solid Snake kini bekerja pada salah satu organisasi militer yaitu Maverick Securities.
Salah satu rival dari Maverick Securities adalah Desperado Enterprises yang diam-diam mempunyai rencana jahat. Dengan mengobarkan perang ekonomi global, organisasi ini ingin meraup keuntungan dan teknologi yang lebih canggih dari negara-negara yang terlibat perang. Desperado Enterprises didukung empat cyborg assassin yang sangat berbahaya berkat kemampuannya yang mengerikan. Sebagai permulaan mereka menculik dan membunuh Perdana Menteri Afrika N’Mani. Raiden yang ditunjuk sebagai pengawal gagal menyelamatkan sang perdana menteri dan menderita beberapa kerusakan di tubuhnya. Beberapa minggu kemudian Raiden menjalani misi di Abkhazia, sebuah wilayah sengketa yang disinyalir disusupi Desperado Enterprises. Walau berita itu benar, tanpa disadari Raiden dan Maverick Securities ada sebuah konspirasi besar yang tengah menunggu mereka.
Seri Metal Gear terkenal dengan stealth action-nya dimana untuk menyelesaikan misi menghindari kontak langsung dengan musuh lebih disukai. Metal Gear Rising sebetulnya memberikan gameplay yang serupa. Kebanyakan pertarungan bisa dihindari dengan teknik stealth dan pemain bisa memilih rute yang lebih aman. Walau begitu Metal Gear Rising adalah game full-action, dimana lebih menarik melihat Raiden membabat habis musuhnya. Senjata utama Raiden adalah sebuah pedang yang bisa membelah apa saja; musuh, object dan bahkan kendaraan lapis baja. Sebagai pendukung Raiden juga bisa menggunakan senjata jarak jauh seperti rocket launcher.
Blade Mode adalah inti dari permainan. Saat masuk dalam mode ini waktu akan melambat dan kamera berpindah ke belakang bahu Raiden. Kamera bisa diputar oleh pemain dan terlihat garis berwarna oranye sebagai tanda bagian yang bisa ditebas. Blade Mode bisa digunakan untuk menghancurkan armor musuh, membelah obyek penghalang, memantulkan peluru, dan tentu saja membunuh musuh. Ciri khas Raiden adalah dia bisa melancarkan Zandatsu (berarti tebas dan rampas), sebuah teknik yang membuatnya menebas musuh dan mengambil part seperti energi, item, amunisi dan informasi. Akan tetapi Blade Mode menguras energi Raiden, dan menggunakan di waktu yang tepat menjadi bagian dari strategi.
Kemampuan Raiden yang lain adalah parry, dimana dia bisa menangkis serangan sekalipun sedang membelakangi musuh. Musuh yang bisa di-parry sebelum menyerang akan memberi tanda berupa kilatan sinar merah yang memberi sinyal bagi pemain untuk mempersiapkan diri. Jika musuh mengeluarkan sinar kuning, maka serangannya tidak bisa ditangkis/diparry dan harus dihindari. Mode kecepatan tinggi bernama “Ninja Run” juga dimiliki Raiden yang membuatnya sanggup mendaki ke area tertentu dan bisa juga digunakan menyergap musuh dengan serangan tiba-tiba. Jika Raiden berhasil menyelesaikan sebuah misi, pemain akan diberikan point berdasarkan gaya bermainnya. Point tersebut bisa digunakan membeli upgrade senjata, armor, dsb.
Mulanya jalan cerita Metal Gear Rising diseting antara seri kedua dan keempat. Namun karena saat itu Kojima Productions berisi staf baru yang kurang berpengalaman, akhirnya proyek ini diundur. Solusi baru muncul tahun 2011 dengan Platinum Games yang bersedia meneruskanya tapi dengan perubahan gameplay dari “espionage action” menjadi “full action”. Awalnya banyak yang pesimis karena mengambil karakter sekunder seperti Raiden. Tapi toh akhirnya game ini mendapat sambutan positif dari gamer berkat gameplay-nya yang adiktif. Khusus untuk versi PC, game ini butuh hardware requirement yang lumayan tinggi. (Indoshotokan)