Beberapa waktu yang lalu Indoshotokan me-review game doujin bertema Touhou. Bagi penggemar J-culture istilah Touhou pastinya sudah tidak asing lagi di telinga. Tapi mungkin masih ada sobat Indoshotokan yang masih bingung apa sih Touhou itu? Mengapa Touhou begitu fenomenal? Mengapa harus Touhou? Dimana sih menariknya Touhou? Nah, untuk menjawab rasa penasaran, silakan simak terus artikel berikut ini.
Touhou Project, atau sering disingkat Touhou, awalnya adalah impian masa kecil seorang anak muda Jepang bernama Jun’ya Ota alias ZUN. Semuanya kembali ke tahun 1996. Ketika itu ZUN sudah jenuh dengan game di pasaran yang itu-itu saja sehingga dia ingin membuat game sendiri. Dengan beberapa temannya di klub komputer Universitas Tokyo Denki, ZUN membentuk sebuah developer game independen bernama Amusement Makers. Mereka berhasil membuat sebuah game shooting untuk komputer MS-DOS berjudul Touhou Reiiden – Highly Responsive to Prayers. Game paling awal dari Touhou itu grafisnya sangat sederhana dan lebih cocok disebut plesetan dari Arkanoid ketimbang game shooting.
Karakter utama dari game pertama itu adalah Hakurei Reimu, seorang gadis penjaga kuil di Jepang. Bukan tanpa alasan ZUN memilih Reimu karena sejak awal dia berpikir tentang sosok gadis penjaga kuil yang jarang diangkat ke dunia game. Hingga tahun 1998 serial Touhou dilanjutkan Zun dengan empat judul berikutnya yaitu; Story of Eastern Wonderland, Phantasmagoria of Dim Dream, Lotus Land Story, dan Mystic Square. Untuk memperkenalkan gamenya, ZUN memilih even Comic Market (Comiket), sebuah even khusus bagi developer independen untuk game, manga, musik dan merchandise lainnya. Karena teknologi belum semaju sekarang, semua game ZUN hanya beredar di Jepang.
Kuil Hakurei
Dunia Touhou adalah Gensokyo, sebuah dunia fantasi yang dihuni oleh manusia dan makhluk-makhluk dalam mitos kuno Jepang. Di Gensokyo makhluk apapun yang bukan manusia disebut dengan Youkai, dan mereka bisa berupa hantu, roh, vampir, peri, penyihir, dsb. Dan seperti halnya manusia, mereka ini ada yang baik tapi ada juga yang jahat. Berabad-abad lalu Gensokyo adalah wilayah yang angker karena banyak youkai yang meneror manusia. Beberapa manusia yang berani kemudian dikirim kesana untuk mengusir dan memusnahkan mereka. Setelah perang yang panjang manusia berhasil mengalahkan Youkai. Gensokyo kemudian ditutup dari dunia luar dengan diberi pelindung pembatas yang tidak kelihatan oleh mata.
Manusia yang terlanjur tinggal di Gensokyo tidak akan bisa meninggalkan wilayah itu. Jika mencoba keluar, saat melalui pembatas mereka akan melihat rute yang sama terus-menerus. Begitu juga sebaliknya, manusia dari luar juga tidak akan bisa masuk ke Gensokyo. Sebagai penjaga batas antara dunia manusia dengan Gensokyo adalah Kuil Hakurei. Selama ratusan tahun kuil itu dijaga gadis suci yang tugasnya memusnahkan Youkai pengganggu. Yang paling populer adalah Hakurei Reimu. Sebagai tokoh utama sejak game pertamanya, Reimu digambarkan sebagai gadis periang, optimis dan sedikit punya rasa ingin tahu. Karena mahir ilmu mantra, Reimu sering memecahkan masalah di Gensokyo. Reimu adalah tokoh Touhou yang paling banyak disukai. Terbukti dari banyak polling yang selalu menempatkannya di posisi pertama.
Hakurei Reimu dalam cosplay diperagakan oleh Arisa Mizuhara
Tahun 2002 ZUN keluar dari Amusement Makers dan mendirikan studionya sendiri yaitu Team Shanghai Alice. Uniknya, disini hanya ZUN seorang diri anggotanya. Era baru dunia digital dengan sistem operasi Windows membuat ZUN ingin mengembangkan Touhou. Masih di tahun yang sama ZUN merilis game keenamnya yakni Touhou Koumakyou – The Embodiment of Scarlet Devil. Game yang disebut sebagai perintis generasi kedua itu tampil lebih baik dalam hal grafis dan suara. Walau sudah klasik, diantara seri lainnya Touhou Koumakyou tetap dianggap yang paling fenomenal. Banyak developer lain yang membuat game Touhou berdasarkan cerita atau karakter didalamnya.
Touhou Koumakyou tetap mempertahankan Hakurei Reimu yang kini ditemani seorang penyihir yaitu Marisa Kirisame. Karakter baru juga diperkenalkan diantaranya Cirno si peri es yang bodoh, Patchouli si kutu buku, Sakuya si kepala pelayan yang mahir mengendalikan pisau, dan tentu saja Remilia sang vampir sekaligus pemilik Scarlet Devil Mansion. Untuk pertama kalinya Touhou Koumakyou menggunakan Spell Card System yang terus digunakan hingga kini. Sukses itu kemudian diikuti dengan game berikutnya yaitu Touhou Youyoumu – Perfect Cherry Blossom. Dengan karakter baru dan scoring mechanic yang unik, membuat Touhou Youyoumu tidak hanya disukai gamer Jepang, namun juga gamer barat yang membicarakannya di forum-forum internet. (Bersambung – Indoshotokan)