Serial Ys dari Nihon Falcom selalu terkenal karena menawarkan hal-hal unik dibanding RPG standar pada umumnya. Sejak muncul pertama kali tahun 1987 silam, Ys sudah mengalami banyak perubahan, salah satunya perubahan grafis dari 2D ke 3D. Ys: The Ark of Napishtim adalah game pertama dari serialnya yang mengalami perubahan itu. Dirilis pertama kali tahun 2003 di Windows, dan diikuti versi konsol sesudahnya, The Ark of Napishtim menjadi salah satu RPG terlaris di Jepang. Wajar jika Nihon Falcom kemudian merilis versi Limited Edition. Tetapi lagi-lagi versi ini juga habis di pasaran. Hingga sang developer merilis kembali di Steam tahun 2015 dengan beberapa upgrade dan fitur tambahan.
Kisah The Ark of Napishtim diawali setelah kapal bajak laut yang ditumpangi Adol Christin, sang tokoh utama, diserang armada kerajaan Romun. Kapal mereka dipaksa menepi ke sebuah wilayah yang asing. Tidak disangka di tengah perjalanan itu mereka dihadang badai besar. Adol tersapu dari kapal saat berusaha menyelamatkan pelaut yang lain. Akibat ganasnya pusaran laut Adol lalu terdampar di Pulau Canaan, sebuah pulau terpencil yang dihuni suku Rehda. Suku Rehda mirip bangsa elf, dari luar tubuhnya terlihat sama seperti manusia tapi mereka mempunyai ekor dan telinga seperti binatang.
Adol ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri oleh Olha dan Isha, putri dari kepala suku Rehda. Mereka membawa dan membaringkan Adol di rumah paman mereka. Penduduk desa tidak menyukai kedatangan Adol karena manusia dianggap hanya membawa bencana. Sebelumnya penduduk desa melawan manusia dan banyak yang tewas termasuk saudara Olha dan Isha. Setelah mengumpulkan kekuatannya kembali, Adol memeriksa pulau itu dan menemukan kenyataan ada manusia lain selain dirinya. Dari sanalah petualangannya dimulai...
The Ark of Napishtim adalah game “hack and slash action RPG” dimana Adol akan berlari di sepanjang level sambil menebaskan pedangnya ke musuh. Adol juga bisa mengeluarkan serangan magic sesuai elemen dalam pedangnya. Ada tiga elemen yaitu api, angin dan petir. Tiap magic mempunyai jenis serangan, combo dan efek yang berbeda. Pedang Adol dibuat dari material bernama Emel, dan dengan mengumpulkan material yang cukup maka Adol bisa mengupgrade pedangnya. Adol bisa mengumpulkan material dari musuh-musuh yang dikalahkannya. Semakin kuat musuh maka material yang diperoleh juga semakin banyak. Jika ditanya bagian apa yang paling seru dari permainan? Jawabannya tentu saja ketika Adol berduel melawan boss. Benar-benar intense dan full action.
Versi Steam sebetulnya tidak jauh berbeda dengan originalnya. Hanya saja Adol kini bisa melakukan warp atau berpindah tempat antar checkpoint. Yang kedua adalah mode Catastrophe yang mirip dengan mode standar tapi pemain tidak bisa membeli atau menyimpan healing potion. Dengan begitu pemain tidak bisa menyembuhkan diri menggunakan item dan hanya mengandalkan patung-patung dewi di checkpoint. Mode Catasthrope ditujukan bagi pemain hardcore yang ingin menantang dunia Ys dengan kemampuan ekstra.
Musik bisa membuat atmosfer permainan menjadi menarik atau bahkan sebaliknya. The Ark of Napishtim mempunyai musik khas J-RPG yang enak didengar dan memotivasi mood pemain. Grafis permainan juga indah dengan warna-warna yang cantik dan pas di mata. Walau terbilang game lama, grafis dalam The Ark of Napishtim tidak ketinggalan jaman. Bahkan pada even tertentu pemain juga disuguhi CG yang apik ala visual novel. Walaupun jumlahnya tidak banyak, CG itu membuat momen permainan menjadi lebih menyenangkan dan hidup. Dengan kualitas gambar dan suara yang menawan, menambah daya tarik game ini secara keseluruhan.
Dengan formula yang orisinil, serial Ys bisa disejajarkan dengan RPG buatan Square Enix. Jika sobat mencari J-RPG yang berkualitas maka The Ark of Napishtim wajib dimainkan. Game ini masih akan berlanjut dalam Ys Origin dan Ys: The Oath in Felghana. Keduanya juga game yang sangat bagus dan pastinya akan diulas disini. Mahir Bahasa Jepang? Dapatkan informasi gamenya disini. Ingin langsung menjelajahi dunia The Ark of Napishtim? Silahkan mengunduh gamenya disini. (Indoshotokan)