KONTEN DILINDUNGI HAK CIPTA. DILARANG KERAS MENJIPLAK, MENGEDIT DAN MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH HALAMAN SITUS INI TANPA IJIN.

Cari Artikel

MELATIH BAGIAN BAWAH PERUT MEMPERBAIKI PIKIRAN

Ketika aku masih seorang pelajar, aku telah mendapatkan pengalaman sendiri tentang hara (admin: perut) dan melanjutkan penelitianku tentang hal ini. Berdasarkan pengalamanku, aku bisa memberitahu orang-orang di sekitarku bahwa melatih bagian bawah perut akan meningkatkan kecerdasan. Saat mendengar ideku itu, adikku yang baru saja menjadi seorang dokter medis berkata dengan sebuah kekhawatiran, “Kakak, sekalipun hal itu benar, orang-orang akan mentertawakanmu jika kau membuat pernyataan yang tidak didukung bukti ilmiah. Jika aku menjadi dirimu, aku tidak akan berkata pada yang lain tentang hal itu.”

Namun demikian baru-baru ini, adikku datang kembali padaku sambil menunjukkan sebuah jurnal kedokteran sambil berkata, ”Aku sungguh tidak percaya. Apa yang kau katakan dulu ternyata benar.” Dia menjelaskan padaku telah dibuktikan secara medis bahwa setelah kehidupan pertama muncul dan sepanjang evolusi manusia, sel-sel saraf usus dan sel-sel saraf otak awalnya berbagi hubungan yang sangat dekat.

Fungsi perut adalah mencerna makanan, dan usus menyerap nutrisi dari makanan yang kita makan. Usus sebagai organ imunologi terbesar di dunia, dikatakan ukurannya sekitar tujuh meter (23 kaki) dan jika diletakkan mendatar akan menutupi permukaan lapangan tenis. Ada sekitar 100 juta sel saraf di dalam usus, dan kira-kira setengah dari sel saraf berada di luar otak.

Melalui proses evolusi yang panjang manusia telah mencapai bentuknya seperti sekarang ini. Dan sel saraf di saluran usus dan batang otak (yang berfungsi mendukung kehidupan kita dan terdiri dari medulla oblongata, otak bagian tengah, penghubung medulla dan thalamus, thalamus dan hypothalamus) juga mengalami hal serupa. Sebagian sel saraf dari saluran usus bermigrasi ke atas dan berkembang lebih jauh di kepala, bergabung dengan cerebrum untuk membentuk otak yang mempermudah kecerdasan manusia.

Berkaitan dengan karate, aku telah menerima laporan yang sangat menarik dari banyak instruktur di luar negeri. Mereka memberitahuku jika para kepala sekolah di negara-negara tersebut menunjukkan ketertarikan yang besar pada karate. Alasan dibalik ini adalah kebanyakan murid dengan nilai terbaik ternyata berlatih karate.

Jauh sepuluh tahun sebelumnya, ada peningkatan yang jelas dari anak-anak yang berlatih karate. Dan tidak hanya di Jepang tapi juga di banyak negara di dunia, para pendidik penasaran mengapa anak-anak yang berlatih karate bisa mendapat nilai yang baik. Hal ini menyebabkan munculnya data yang menyoroti hubungan antara karate dan prestasi di kelas. Selama berlatih karate anak-anak belajar tentang hubungan hirarkis, sopan santun dan etika yang sesuai. Dan selama proses itu mereka belajar menghormati orang tua mereka. Yang tidak kalah pentingnya prestasi mereka di kelas juga meningkat.

Latihan karate yang berkelanjutan tidak hanya meningkatkan konsentrasi, tapi juga memperbaiki kecerdasan karena sel syaraf di saluran usus dan otak pada intinya adalah sama. Walaupun telah kudengar beberapa kepala sekolah meragukan logika ini, bagi para instruktur di luar negeri, aku menjelaskan hal ini demikian: melatih bagian bawah perut akan menghasilkan konsentrasi dan kesabaran yang lebih baik. Dan memperkuat hara juga memperkuat pikiran.

Hubungan antara Yin (negatif, gelap, wanita) dan Yang (positif, terang, pria) hadir dalam semua hal. Dan ini juga berlaku untuk hara. Kita menerima dan menyerap nutrisi dan kalori dari makanan yang kita makan yang membuat kita tumbuh. Ini adalah peran luar dari hara, aspek fisik, mewakili sisi Yang. Namun demikian di sisi sebaliknya, mewakili sisi Yin, hara menjalankan fungsi yang tidak kelihatan. Sebuah peran yang berfungsi di tahap spiritual. Adalah penting untuk mendapatkan sebuah pemahaman tentang kedua hal ini, dan berlatih yang sesuai.

Pelajar, pegawai kantoran, dan kebanyakan masyarakat moderen, dari waktu ke waktu setiap hari memenuhi kepala mereka dengan begitu banyak informasi. Mereka menghabiskan waktunya memandangi layar komputer, dan biasanya terkena beragam masalah. Akibatnya mereka merasakan kaku di bahunya yang berujung pada gaya hidup penuh stress. Untuk orang-orang seperti ini, berlatih karate memberi mereka kesempatan untuk memperbaiki postur, meregangkan tangan dan kaki, meredakan tegang di bahu mereka, dan mengkonsentrasikan kekuatan di perut, yang membantu menghindari penyakit dan mengurangi stress.

Ketika orang lelah secara mental, mereka menjadi mudah marah dan tidak punya kemampuan untuk mengelola stress dengan efektif. Sementara peran perut untuk mencerna makanan, salah satu fungsi usus adalah mencerna semua stress emosional. Inilah sebabnya tidak mengejutkan jika berlatih karate membantu mengatasi penyakit. (Indoshotokan)

Artikel ini diterjemahkan dari buku “Black Belt Karate – The Intensive Course” yang ditulis oleh Hirokazu Kanazawa dengan judul aslinya”Training the Lower Abdomen Improves the Mind”. Editing dan alih bahasa oleh Bachtiar Effendi.