KONTEN DILINDUNGI HAK CIPTA. DILARANG KERAS MENJIPLAK, MENGEDIT DAN MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH HALAMAN SITUS INI TANPA IJIN.

Cari Artikel

BEHIND THE STORY OF AKB48: KISAH SUKSES GRUP IDOLA JEPANG (4 - TAMAT)


Solidaritas dan kekeluargaan yang tinggi. AKB48 bagaikan keluarga kedua bagi setiap membernya. Karena itu jika ada anggota yang terkena musibah atau mengundurkan diri, maka bisa dipastikan semua member akan menangis bersama saat upacara graduate (istilah bagi anggota yang mengundurkan diri).  Sebuah konser perpisahanpun akan diberikan khusus bagi member yang akan graduate. Konser itu dihadiri semua member AKB48 beserta managemen, dan sang chairman Yasushi Akimoto. Member yang graduate juga diberi sertifikat kelulusan layaknya sebuah sekolah. Para fans juga diberi kesempatan untuk bersalaman. Benar-benar sebuah momen yang tidak terlupakan.

Sombong adalah pantangan. Banyak member AKB48 yang sudah graduate. Sebut saja Atsuko Maeda dan Yuko Ohshima. Sebagai mantan generasi pertama, mereka berdua kini berkarir di dunia akting dan sudah bermain banyak dorama dan film. Tapi walaupun jadwal syuting tengah sibuk, ketika ada konser atau jumpa fans AKB48 mereka akan mendahulukannya. Mereka tidak pernah lupa jika keberhasilan mereka berasal dari AKB48. Sebuah sikap yang patut dipuji.


IMPRESI AKHIR

Ketika berkunjung ke Jakarta beberapa waktu lalu, Yasushi Akimoto mengatakan tidak ada member yang sempurna di AKB48. Dengan bijak Akimoto menambahkan jika semua prestasi dicapai lewat kerja keras, keringat, semangat, kemauan belajar dan air mata. Apa yang dikatakan Akimoto bukan sekedar omong kosong. Melihat member AKB48 bisa menari dengan kompak, atau mendengar lagu-lagunya yang enak di telinga, banyak fans yang tidak tahu bagaimana beratnya proses yang mereka jalani di balik panggung. Jika sobat pernah membaca atau melihat bagaimana latihan member JKT48 tentu akan paham hal ini.

JKT48 dalam sebuah konser di salah satu acara televisi.

Kebanyakan mereka yang mendaftar audisi mempunyai impian yang tinggi. Ingin terkenal, ingin punya banyak penggemar, ingin jadi artis, dsb. Tidak salah kok kalau punya impian, tapi sebelum mendaftar audisi pastikan perbaiki dulu mindset kamu. Apa itu? JKT48 adalah sebuah grup idola dan bukan selebriti. Apa sih bedanya? Selebriti adalah orang yang menghibur untuk alasan uang dan popularitas. That’s it. Tidak jarang untuk itu mereka mengumbar sensasi. Tidak peduli karya mereka jelek atau bahkan miskin karya sama sekali. Grup idola seperti JKT48 mirip dengan pekerja seni yang bergerak di entertainment. Mereka berdedikasi tinggi pada pekerjaannya sebagai entertainer, menghibur fans semata-mata karena mencintai pekerjaannya dan fans. Mereka mencari prestasi dan bukan sensasi.

Menjadi idola juga tidak semudah yang dibayangkan. Saat audisi awal saja pendaftar sudah harus bersaing dengan peserta lain yang pastinya berbakat. Pada audisi final, juri penguji adalah sang chairman sendiri, Yasushi Akimoto. Dialah yang menentukan peserta berhak menjadi trainee atau tidak. Ketika sudah masuk dan diterima di akademi, peserta juga harus melewati latihan yang berat setiap harinya. Sit-up ratusan kali sehari sudah menjadi hal biasa. Belum lagi latihan menari dan menyanyi berjam-jam dari sore hingga malam. Selain itu ada sebuah golden rule dimana seorang member dilarang untuk naksir apalagi sampai pacaran. Hmm.... Para cowok siap-siap gigit jari deh.

Tapi semua kerja keras itu sepadan dengan hasilnya. Itulah yang kini dirasakan JKT48, yang mengikuti kesuksesan AKB48. Selain iklan, beberapa membernya bahkan sudah ada yang merambah ke dunia film. Ingin mendaftar audisi? Well, mengapa tidak? Jika kamu adalah gadis remaja berusia 13 sampai 18 tahun, mempunyai niat kuat dan selalu optimis, maka siapa tahu akan beruntung. Jika tidak ada perubahan, audisi dibuka setiap tahunnya. Pastikan siapkan diri kamu, baca ketentuannya dan ikuti terus beritanya di situs resminya disini. (Tamat – Indoshotokan)