KONTEN DILINDUNGI HAK CIPTA. DILARANG KERAS MENJIPLAK, MENGEDIT DAN MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH HALAMAN SITUS INI TANPA IJIN.

Cari Artikel

NILAI DARI KARATE: SEBAGAI CARA UNTUK MEMBELA DIRI

Hampir semua makhluk hidup mempunyai cara untuk mempertahankan diri, karena jika hal ini tidak ada, maka yang lemah akan dihancurkan dan punah dalam usahanya untuk bertahan hidup. Gigi taring harimau dan singa, cakar burung elang dan garuda, sengatan beracun kalajengking dan lebah, duri mawar dan tanaman Benggala (admin: sejenis tanaman pir yang beracun); tidakkah semua ini adalah persiapan untuk mempertahankan diri? Jika mamalia yang lebih kecil, burung, serangga dan tanaman masing-masing punya kemampuan khusus, tidakkah manusia sebagai makhluk yang bisa berkarya juga mempunyai kemampuan serupa?

Jawaban atas pertanyaan ini ada pada perkataan: Kita tidak boleh bermaksud menyakiti orang lain, tapi kita juga harus menjauhkan diri dari bahaya. Untuk melindungi diri, seseorang harus menemukan cara kekuatan yang lemah bisa mempertahankan diri sendiri dari lawan yang lebih kuat. Kekuatan karate saat ini sudah terkenal keampuhannya untuk mematahkan papan atau meremukkan batu tanpa alat. Dan tidaklah berlebihan untuk menegaskan bahwa orang yang terlatih dengan baik dalam bela diri ini, telah mengubah semua tubuhnya menjadi senjata dengan daya serang yang menakjubkan.

Akhirnya, walaupun karate juga mempunyai teknik bantingan, hal itu masih bergantung pada teknik pukulan, tendangan dan dorongan. Gerakan-gerakan ini lebih cepat dan bisa luput dari mata yang tidak terlatih. Jika kombinasi menahan serangan dilakukan bersamaan, maka orang yang lebih lemah, wanita dan anak-anak muda punya cukup kekuatan menghadapi lawan yang lebih kuat. Singkatnya, keuntungan karate sebagai cara untuk membela diri adalah; tidak membutuhkan senjata; orang tua, orang sakit atau wanita bisa melakukannya; orang bisa efektif mempertahankan diri sendiri meski dengan sedikit kekuatan. Hal-hal inilah yang membuat karate sebagai sebuah bela diri yang tangguh. (Indoshotokan)

Artikel ini dikutip dan diterjemahkan dari buku “Karate-Do Kyohan: The Master Text” yang ditulis oleh Gichin Funakoshi dengan judul aslinya “The Value of Karate – As Self-Defense”. Editing dan alih bahasa oleh Bachtiar Effendi.