KONTEN DILINDUNGI HAK CIPTA. DILARANG KERAS MENJIPLAK, MENGEDIT DAN MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH HALAMAN SITUS INI TANPA IJIN.

Cari Artikel

NILAI DARI KARATE: SEBAGAI CARA UNTUK BEROLAH RAGA

Sifat dari karate adalah membutuhkan tubuh untuk bergerak ke semua arah. Berlawanan dengan, misalnya, memperkuat lengan pada olah raga dayung, atau kaki pada olah raga lompat. Tidak perlu khawatir jika karate akan berat sebelah dalam mengembangkan tubuh. Dan kenyataan bisa membentuk semua tubuh sama baiknya adalah satu satu keuntungan dari karate.

Pada umumnya, hanya perlu satu atau dua menit saja untuk menyelesaikan sebuah kata. Lebih dari itu, jika seseorang terus berlatih maka gerakannya akan semakin cepat dan kuat. Sehingga dengan begitu seseorang bisa mendapat latihan yang cukup dalam waktu yang relatif singkat. Inilah bentuk latihan yang ideal bagi orang-orang pada hari ini yang sering mengeluh ingin berlatih tapi tidak punya waktu. Karena itulah, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan adalah menjadi keuntungan yang kedua.

Kebanyakan olah raga lain, sebut saja judo, kendo, memanah, berenang atau naik kuda, tidak bisa dikerjakan di sembarang tempat seperti karate. Kebanyakan olah raga butuh tempat yang luas, perlengkapan, atau seorang partner. Dan dalam hal ini karate adalah yang paling mudah beradaptasi. Tidak butuh tempat yang luas, perlengkapan, atau bahkan partner karena karate bisa dilakukan di kebun, ruang tamu, lorong dan tempat lain dimana seseorang ingin berlatih. Ini adalah keuntungan yang ketiga dari karate.

Biasanya, sebuah olah raga cocok bagi laki-laki tapi tidak cocok untuk wanita. Dan olah raga kaum wanita mungkin tidak akan cocok untuk laki-laki. Begitu juga olah raga bagi mereka yang sedang memulihkan diri dari sakit mungkin tidak akan cukup bagi mereka yang sehat. Senada dengan olah raga bagi anak muda yang sehat bisa jadi terlalu berat bagi orang tua atau anak kecil. Namun demikian, karate bisa dilakukan oleh orang yang fisiknya lemah, wanita, anak-anak, dan bahkan orang tua. Dengan kata lain, setiap orang bisa menyesuaikan latihan sesuai kemampuannya. Karena setiap bagian latihan hanya perlu satu atau dua menit, tidak ada bahaya terlalu berat atau kelelahan fisik.

Lebih dari itu, seiring tubuh semakin dibangun dan teknik yang kian terampil, gerakan seseorang menjadi lebih kuat secara alamiah. Dengan begitu jumlah latihan menjadi cukup bahkan untuk anak-anak muda di masa puncaknya. Sehingga jumlah latihan meningkat seiring dengan berjalannya latihan. Inilah sebuah keuntungan yang aku sebut sebagai keunggulan keempat dari karate.  

Kenyataan jika karate bisa dikerjakan sendirian atau berkelompok adalah sebuah hal yang unik. Bahkan jika dilihat dari sudut pandang teknik praktis, masing-masing gerakan tangan dan kaki mempunyai arti. Dan banyaknya variasi di beragam gerakan kata menjadi lebih menantang untuk dipelajari. Saat menikmati dan asyik berlatih dalam keadaan ini, seseorang tanpa disadari telah mendapatkan keuntungan.

Nilai karate sebagai jalan untuk berolah raga bisa dengan mudah dibuktikan lewat uji ilmiah. Bahkan jika seseorang berlatih hanya dalam waktu setahun atau bahkan kurang, mereka bisa dengan mudah melihat peningkatan yang luar biasa pada kondisi tubuhnya dibanding sebelum latihan karate.

Guru yang kuhormati Master Shishu (di Jepang Itosu) dan Master Azato keduanya bertubuh lemah saat masih anak-anak. Tapi setelah mulai berlatih karate untuk memperbaiki kesehatannya, mereka banyak berkembang dan terlihat berbeda untuk orang tua seusianya. Bahkan di masa-masa kami mereka menjadi terkenal sebagai para master yang sudah tua.

Master Shishu berumur panjang hingga delapan puluh lima tahun, dan Master Azato sampai delapan puluh tahun. Guru dari Master Azato, yaitu Master Matsumura berumur lebih dari sembilan puluh tahun. Ahli karate jaman sekarang seperti Master Yamaguchi, Aragaki, Chibana, Nakazato, Yahiku, Tokashiki, Sakihara dan Chinen semuanya berumur lebih dari delapan puluh tahun. Semua contoh ini menunjukkan fungsi karate sebagai cara terbaik untuk memperbaiki kesehatan seseorang. (Indoshotokan)

Artikel ini dikutip dan diterjemahkan dari buku “Karate-Do Kyohan: The Master Text” yang ditulis oleh Gichin Funakoshi dengan judul aslinya “The Value of Karate – As Athletic Training”. Editing dan alih bahasa oleh Bachtiar Effendi.